Hari ini saya “terdampar” di salah satu mall yang cukup sepi di Tangerang. Dan terdamparnya cukup lama, sekitar 5 jam, karena saya menemukan sebuah cafe yang cukup nyaman & sepi (tentunya). Nah, ceritanya begini.. Salah satu usaha yang dilakukan Management Building mall ini supaya ramai, hari ini adalah dengan mengadakan Education Expo. Jadi konsepnya, di tengah-tengah mall ini diadakan pameran buat universitas-universitas.
Supaya banyak anak-anak SMA yang hadir, maka diadakan Lomba Band antar SMA se-Tangerang. Otomatis karena Band Sekolahnya tampil, banyak siswa-siswi sekolah itu akhirnya nonton juga. Jadinya, mall itu ramai deh, hehe.
Sampai-sampai dalam hati saya ngomong, “Nih orang-orang lagi ngapain sih?“, Padahal perpindahan chordnya bener.. Permainan melodinya juga bener.. (Maklum dulu gitaris, jadi paham-paham dikit lah :). Tapi karena gitarnya belum di stem (tuning) dengan bener, ya sia-sia semuanya, Fales juga jadinya. Hampir semua band kayak begitu. Pusing juga kan dengernya hehe.
Tapi ya kita ga boleh fokus sama apa yang ga bisa kontrol kan. Akhirnya saya berpikir, apa pelajaran penting yang bisa saya ambil dari peristiwa ini? Setelah saya mulai menganalisa, jangan-jangan nih anak-anak yang main band, cuma fokus belajar bagaimana Mainin Melodinya, Chordnya gimana, kapan berhenti, kapan masuk, gaya di panggungnya gimana, pakai seragam apa, kalau foto captionnya apa, dsb dsb dsb. Sehingga lupa sama hal yang paling esensi & basic, yaitu “Bagaimana Cara Stem (Tuning) Gitar? & Apakah Gitar saya sudah di Stem (Tuning) dengan tepat sebelum perform?”
Stem gitar sebelum nampil itu… Itu basic.. Itu esensi… Dan itu yang paling penting…
Kalau ga sesuai Stem-nya ya mau main sehebat apapun, secapek apapun sia-sia aja, semuanya didengernya ga enak, iya kan? Hehe..
Nah, apa Hubungannya Nyetem Gitar sama Kehidupan Kita?
Kadang saya suka perhatikan kehidupan saya sendiri dan juga kehidupan orang-orang di sekitar saya. Ketika kita kayaknya fokus banget belajar teknik ini, teknik itu… Berusaha banget supaya ga kalah satu dengan yang lain… Bagaimana supaya terus menjadi orang yang The best kalau perlu Best of The Best atau apapun itulah..
Kerja, pergi pagi pulang sampai malam… Ga ada habisnya gitu… Ya kayak gitu manusiawi sih…
Tapi kadang kita lupa sama hal yang esensi & basic… Apa itu?
Ya pertanyaan-pertanyaan simple seperti ini:
“Sebenarnya kita ini sudah ada di posisi apa dan mau kemana?”
“Apakah semua yang kita lakukan membawa kita sampai ke tempat yang kita tuju?”
“Atau kita ini hanya ikut-ikutan?”
“Atau cuma ga mau kalah aja sama yang lain?”
“Atau kita sebenarnya udah kehilangan arah?”
Akhirnya, nanti orang-orang seperti ini sampai di satu titik dimana dia akan capek sendiri, bingung sendiri, dan nanya sama diri sendiri, “Gue ini lagi ngapain sih, capek-capek kayak gini?”
Beberapa bulan terakhir ini, mungkin karena bergaul sama teman-teman baru (mayoritas umurnya 2x lipat dari saya), orang-orang hebat yang pemikirannya lebih filosofis dan lebih esensi. Akhirnya mulai sampai di satu pemikiran bahwa,
Jangan hanya fokus sama teknik, achievement, pujian dari orang lain atau apapunlah itu. Fokuslah sama hal-hal yang lebih esensi, walaupun kesannya basic banget, tapi meaningful..
Sekarang lebih berpikir ke arah,
“Apa alasan dibalik saya harus lakukan ini?”
“Motivasi saya bener ga ya ketika saya ambil keputusan ini?”
“Ini memberi dampak yang positif ga buat orang-orang di sekitar saya?”
“Ini membawa saya jadi pribadi yang lebih baik ga?”
“Apakah Ini membuat saya mencapai tujuan saya yang sesungguhnya?”
Semoga bermanfaat yah 🙂
Yeheskiel Zebua
__________________________
Siapa sih Yeheskiel Zebua?
Salah satu dari sekian banyak “inspirator” di negeri ini. Beliau adalah Owner at Volution Travel Provider, C.E.O. at Volution Pro and Founder at Volution Inspiring People.
Cek profilnya di http://1menit.com/go?url=aHR0cHM6Ly93d3cuZmFjZWJvb2suY29tL1llaGVza2llbFo=
7 thoughts on “Ketika Hidupmu Terasa Fals Kayak Musiknya Band-Band Itu…”
Comments are closed.